Minggu, 22 April 2012

MAKALAH TATA GRAHA


MAKALAH TATA GRAHA
TATA GRAHA (HOUSEKEEPING) HOTEL




DISUSUN OLEH:
BOBI ARYANDA
ELI
HEPRIANI
JANI IRAWAN
RATMELIA
SEPTIARTI. L


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG PINANG
KESEHATAN LINGKUNGAN
2011/2012





KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan kurnia-NYa kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang kepada dosen pembimbing mata kuliah Tata graha bpk. Hendra Sitanggang SKM.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang di miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karnanya, dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua.



Tanjungpinang, 20 april 2012

Kelompok IV






BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang 


Sektor pariwisata Indonesia dalam Pembangunan Nasional telah menjadi salah satu sektor industri yang sangat menunjang bagi pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini disebabkan karena sektor migas yang semakin terbatas keberadaannya, sehingga mendorong Indonesia untuk lebih menekankan pembangunan dibidang kepariwisataan sebagai salah satu sektor non–migas.
Dilihat dari lajunya pembangunan kepariwisataan di Indonesia, pemerintah telah berupaya untuk membenahi diri dengan cara membangun dan melengkapi sarana dan prasarana pariwisata yang ada pada setiap daerah yang menjadi tempat tujuan wisata.
Tujuan pembangunan ini diadakan untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas dan meratakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik yang menyangkut aspek pembangunan produk wisata maupun aspek pemasaran pariwisata yang ada dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang profesional dan handal. Pengertian tujuan tersebut menjelaskan bahwa keberadaan pariwisata di Indonesia tidak akan berjalan lancar apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang handal, profesional dan bertanggung jawab. Selain itu pembangunan kepariwisataan juga diarahkan untuk pengenalan dan pemasaran produk nasional. Beberapa komponen seperti industri jasa transportasi, jasa komunikasi, jasa usaha perjalanan wisata, jasa hiburan serta jasa pelayanan makanan dan minuman turut memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan pariwisata. Salah satu komponen lain yang tak kalah penting adalah industri jasa perhotelan. 
Industri jasa perhotelan melayani pengadaan tempat atau kamar untuk bermalam dan juga pengadaan makanan dan minuman. 
Dengan adanya hotel maka setiap wisatawan asing ataupun domestik yang datang ke daerah tujuan wisata tidak perlu merasa khawatir mengenai tempat mereka akan menginap. Setiap hotel mempunyai bagian untuk menunjang jalannya operasional hotel supaya berjalan baik dan lancar, salah satunya Tata graha (Housekeeping), yang bertugas memberikan pelayanan kenyamanan dan kebersihan seluruh ruang hotel.




BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Hotel
Kata Hotel berasal dari bahasa Perancis yaitu hostel artinya “tempat penampungan buat pendatang” atau “bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum”. Oleh sebab itu, keberadaan hostel untuk menyediakan kebutuhan masyarakat sebagai tempat tinggal sementara. Hostel inilah cikal bakal hotel yang ada sekarang ini.Hotel merupakan pendukung dari beberapa kegiatan sektor pariwisata yang menyadiakan sarana akomodasi dan tempat pertemuan antara wisatawan dan pelaku industri.
Hal ini sesuai dengan Surat  Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.KM 94/HK 103 tentang Ketentuan Usaha dan Pengolongan Hotel tanggal 24 Desember 1987 yang  menyatakan bahwa : “Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi pengunjung yang dikelola secara komersil serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan“. 

2.2 Pengertian Tata graha (Housekeeping) hotel
Housekeeping atau tata graha berasal dari bahasa inggris, yaitu house dan to keep yang berarti memelihara atau menjaga. Housekeeping juga dapat diartikan sebagai rumah tangga. Jadi housekeeping Department adalah bagian dari hotel yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian, dan kenyamanan kamar (guest room), ruangan umum, restoran, bar, dan outlet lainnya.
Fungsi Housekeeping dalam hotel sangat penting demi kelancaran penyiapan dan pemeliharaan kebersihan kamar karena pendapatan hotel yang paling besar berasal dari penyewaan kamar maka dengan demikian tata graha atau housekeeping harus diperhatikan dengan baik agar para tamu betah tinggal di hotel.
Housekeeping memiliki areal tugas dan tanggung jawab yang dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan sehingga memberikan kepuasan paad tamu serta meningkatkan kemajuan hotel dengan menciptakan rasa nyaman, kebersihan, kerapian dan penataan kamar yang baik.
Mengingat tanggungjawab housekeeping sangat besar menyangkut kemajuan tamu maka petugas housekeeping dibagi kedalam kelompok-kelompok atau seksi-seksi agar pekerjaannya dapat berjalan dengan baik. Selain itu petugas housekeeping juga dituntut memiliki wawasan yang luas dan terampil serta professional dalam bekerja.
Pentingnya bagian housekeeping ini tampak pada tamu-tamu yang merasa puas dengan kebersihan, kerapian, kelengkapan kamar sehingga tamu akan betah untuk tinggal dihotel karena tamu merasa senang telah diperhatikan keperluannya. Oleh sebab itu tata grah atau housekeeping menjadi sorotan utama yang harus diperhatikan untuk menarik simpati para tamu. 

2.3 Tugas dan Tanggunjawab Housekeeping 
Tugas dan Tanggunjawab Housekeeping saling berhubungan demi menciptakan kinerja yang baik sehingga semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancer dan mencapai tujuan utama yaitu tamu merasa puas akan pelayanan yang diberikan.
Tugas bagian tata graha atau Housekeeping:
1. Menciptakan suasana hotel yang bersih, menarik nyaman, dan aman.
2. Memberikan pelayanan dikamar dengan sebaik-baiknya kepada tamu supaya tamu merasa puas saat berkunjung maupun menginap di hotel.
3. Memilih dan menentukan cleaning equipment dan cleaning material yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Mengusahakan terbinanya kerja sama antar semua department yang ada di hotel.
5. Penyiapan, penataan, dan pemeliharaan kamar.
6. Bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan seluruh outlet dan ruangan umum hotel.

Tanggungjawab housekeeping antara lain meliputi:
1. Ruang tamu (guest room)
2. Gang (corridor)
3. Restoran dan Banguet (Restaurant dan Benguet hall)
4. Toilet umum
5. Ruang kantor
6. Toilet karyawan
7. Locker karyawan 
8. Taman didalam dan diluar ruangan 
9. Kolam renang
10. Ruang laundry
11. Kantor-kantor manajemen
12. Ruang lena dan ruang jahit
13. Halaman parker

2.4 Ruang Lingkup Housekeeping
Ruang Lingkup Housekeeping adalah semua bagian area yang berkaitan dengan housekeeping yang berhubungan dengan kerapian dan kebersihan dan kerapian meliputi:
1. Penyediaan perlengkapan kamar ataupun ruangan umum, alat pembersih, dan pakaian seragam karyawan hotel yaitu sesuatu yang menyangkut kegiatan dalam hal pengaturan lena, pakaian seragam karyawan, alat-alat yang diperlukan kamar, sarana sanitasi ruangan umum.
2. Kamar hotel meliputi seluruh bagian yang berkaitan dengan kegiatan keindahan, kerapian, kebersihan, serta kelengkapan kamar mulai dari kamar mandi, kamar tidur, dan ruangan didalam kamar.
3. Ruangan umum yang menyangkut seluruh area hotel yang bberkaitan dengan kebersihan seperti toilet umum, restoran, koridor dan lain-lain.
2.5 Seksi-seksi dalam housekeeping
Bagian yang bertugas memelihara kebersihan, kerapian, kelengkapan kamar-kamar tamu, restorant, bar dan tempat-tempat umum dalam hotel, termasuk tempat-tempat untuk karyawan, kecuali tempat yang menjadi tanggung jawab steward. Misalnya kitchen area, dishwashing area, garbage area. Adapun House Keeping dibagi menjadi beberapa seksi antara lain:
a. Room Section Floor/Area Section
Seksi ini bertanggung jawab atas penyiapan dan kebersihan kamar tamu yang dikerjakan oleh seorang Roomboy/Maid.
b. Maintenance section (seksi perbaikan dan pemeliharaan alat di housekeeping).
Seksi ini bertugas dalam memperbaiki dan memelihara peralatan hotel yang dikerjakan oleh bagian engineering.
c. Linen & Uniform 
Bagian yang menangani linen-linen yang digunakan di kamar-kamar tamu maupun fasilitas yang ada di food & beverage serta mengurus pakaian seragam dari seluruh pegawai hotel.
d. Recreation
Seksi yang bertugas dalam menyediakan peralatan rekreasi untuk tamu.
e. Publik Area
Seksi ini bertanggung jawab atas kebersihan seluruh area umum seperti Lift, Corridor, Main Entrance dan lai-lain.
f. Store section
Yaitu seksi yang menangani pergudangan, penyimpanan, dan pengeluara, barang-barang tata graha, seperti alat pembersih, bahan pembrsih dsb.
g. Laundry, seksi yang mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan linen-linen yang bersih untuk keperluaan kamar, restauran dan meeting room, menyediakan seragam bersih bagi karyawan dan membersihkan pakaian tamu yang kotor.
h. Linen dan Uniform, seksi yang bertanggung jawab untuk mengelola sirkulasi dan penyediaan seluruh linen dan uniform bagi karyawan.
i. Florist, seksi yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan merangkai bunga-bunga yang segar untuk memperindah dekorasi dalam hotel.
j. Gardener, Seksi yang bertanggung jawab untuk memelihara tanaman-tanaman baik didalam maupun diluar hotel.

2.6 Sasaran Housekeeping
1. Kebersihan.
Kebersihan di suatu hotel sangat menentukan, bila kebersihan terjaga dengan baik maka tamu akan merasa nyaman dan tenang karena sanitasi dan hygine terjamin. Bahkan banyak tamu yang menentukan pilihan suatu hotel karena kebersihan hotel tersebut.
2. Kerapian.
Kerapian mencakup pengaturan tata letak suatu ruangan dengan perlengkapan serta dekorasi yang serasi membuat ruangan tersebut menjadi lebih menarik.
3. Kelengkapan.
Mengantisipasi keperluan tamu selama mereka menginap dengan melengkapi semua kelengkapan kamar sesuai dengan standardnya sehingga pengunjung merasa nyaman dan betah tinggal dan berkunjung kembali ke hotel.
4. Fasilitas.
Fasilitas mencakup semua peralatan yang disediakan agar dapat berfungsi dan dipergunakan oleh tamu hotel, sehingga fasilitas tersebut meningkatkan kenyamanan dan tidak menggangu kegiatan-kegiatan mereka.

Sabtu, 21 April 2012




TUGAS KELOMPOK 


Abdul ghani 
Eko julianto
Lamtiur
Mayessi Ulita 
Marpila
Romayana 
Septi Permata Sari




PEST DALAM TATA GRAHA






1   1.    Pest penyebab kerusakan fisik : ulat kayu, kumbang karpet dan tikus :




































2.  Pest yang mengkontaminasi makanan dan lingkungan : kecoa, lalat, tawon dan tikus :



























3. Pest yang tidak mengganggu tapi menimbulkan rasa ngeri pada manusia : laba-laba :








4. Pest yang menyerang simpanan makanan : kumbang tepung, kumbang daging :







5. Parasit yang menyerang langsung manusia : kepiding, kutu kepala, pinjal :











6. Pest musiman atau masuk kerumah karena sebab tertentu : semut :


















Dasar pemikiran pest dalam tata graha :

1. Dasar hukum :
peraturan perundang-undangan menyatakan perlunya perlindungan terhadap masyarakat, karena hama dapat merusak bangunan, mengganggu lingkungan dan aktivitas masyarakat
2. Kontaminasi
pengendalian hama yang baik akan mencegah resiko terjadinya kontaminasi yang berarti juga mencegah terjadinya penyakit
3. Reputasi industri jasa penginapan
4. Depresiasi (penurunan harga)


Prinsip pengendalian hama yang baik :

1. Mengenali hama di lingkungan rmh tanGgA&mMbukTikn kbrdan hama
2.ExcLusioN:mNcgah msuknya hama(pest prooFing)
3.RestrictioN:membtasi berkembAng biaknya hama,mMbtasi tmpt brSmbunyi,membtasi sumbr mkanan hama

4.Treatment:pngendaLian hma dgn pestisida, conthnya :

a. Serangga terbang : diazinon, pyrethrin
b. Tidak terbang (semut) : arprocarb, bendiocarb
c. Kayu : permethrin, lindane
d. Tekstik : permethrin, lindanefumigasi aluminium phosphide

e. Tikus : warfarin

Jumat, 20 April 2012


Nama anggota kelompok :
- Citra Oliani
-Deva Rolita
-Dian Purnama sari
- Maisa Fandilla
-Meivinni Suhatri
-Ramona Juwita oktayani
-Visca Selviana Monica

 

Prinsip Penetapan Jumlah dan Ukuran Ruang

Dalam menetapkan jumlah dan ukuran ruang terlebih dulu diadakan inventarisasi atas hal-hal berikut,
1. Jumlah anggota keluarga
2. ADat dan kebiasaan
3. Hobi dan selera
4. Ukuran persil tanah dan dana yang tersedia
Inventarisasi hal-hal tersebut akan menghasilkan data yang diperlukan untuk menetapkan jumlah dan ukuran ruang sesuai dengan kebutuhan.
1.       Jumlah  anggota keluarga
Jumlah anggota keluarga dapat digunakan untuk menetapkan jumlah dan ukuran ruang. Akan tetapi untuk menetapkan jumlah dan  ukuran ruang yang tepat (efisien), perlu dililhat susunan keluarga itu sendiri. Misalnya, jumlah anak laki-laki,jumlah anak perempuan,orang tua dan lain-lain. Sebab masing-masing memerlukan bentuk /ukuran tertentu.Susunan keluarga dan hubungannya dengan jumlah dan ukuran ruangan dapat dilihat pada contoh perbandingan dua keluarga berikut :
Dari contoh tersebut terlihat,bahwa keluarga pertama terdiri dari enam orang keluarga dan kedua terdiri dari lima orang. Tetapi kedua keluarga itu masing-masing memerlukan tiga kamar tidur. Hal ini disebabkan kamar untuk anak perempuan dipisahkan degan kamar untuk laki-laki. Karena pada keluarga kedua,satu kamar hanya digunakan untuk satu orang anak perempuan,maka ukuran kamar lebih kecil. Dengan demikian efisiensi jumlah dan ukuran ruang dapat tercapai.

Keluarga pertama
Anggota keluarga terdiri dari
Kebutuhan ruang
Luas
Kepala keluarga – 2 orang
Anak laki-laki – 2 orang
Anak perempuan – 2 orang
Satu kamar tidur
Satu kamar tidur
Satu kamar tidur
9 m2
9 m2
9 m2
Jumlah: Enam orang                               tiga kamar tidur                                                    27 m2


Keluarga kedua
Anggota keluarga terdiri dari
Kebutuhan ruang
Luas
Kepala keluarga – 2 orang
Anak laki-laki – 2 orang
Anak perempuan – 1 orang
Satu kamar tidur
Satu kamar tidur
Satu kamar tidur
9 m2
9 m2
9 m2
Jumlah: 5 orang                                              tiga kamar tidur                                                27 m2
2.       Adat/kebiasaan keluarga
Jika adat/kebiasaan keluarga tidak terpenuhi,maka rumah kurang lengkap dan menyenangkan. Kadang-kadang kebiasaan bertalian erat dengan profesi  kepala keluarga yang bersangkutan oleh karena itu,ruang tersebut kebutuhan mutlak.

3.       Hobi dan selera
Hobi dan selera bukanlah kebutuhan pokok. Maka itu tidak mutlak harus dibuat ruang untuk kegiatan hobi. Selera mode dan gaya perlengkapan berpengaruh terhadap bentuk dan  ukuran ruang. Untuk menentukan ukuran ruang sesuai dengan jumlah dan mode perlengkapan yang dipilih,dapat dilakukan dengan cara membuat miniature ukuran perlengkapan mebel dengnan skala tertentu,misalnya 1 : 50 atau 1 : 100. Miniature ini menunjukan ukuran panjang dan lebar perlengkapan yang disebut tamplates perlengkapan.

4.       Ukuran persil tanah dan dana yang tersedia
Ukuran persil tanah dan dana yang tersedia merupakan unsur yang mempengaruhi bentuk,ukuran dan jumlah ruang yang dapat dibangun. Jika ukuran tanah dan dana terbatas ,tidak berarti bangunan direncanakan pasti kurang baik,kurang indah dan kurang menyenangkan. Walaupun ukuran tanah dan dana terbatas,tetapi jika perencanaan dilaksanakan dengan benar akan terwujud rumah yang cukup baik dan memenuhi persyratan.
Dalam perencanaan rumah pada tanah yang kecil dan terbatas,perlu diperhatikan hal-hal berikut:
·         Pemilihan bentuk/ukuran dan jumlah ruang dibatasi,asal cukup memenuhi standar minimal ruangan dan sesuai dengan kebutuhan
·         Rangkaian ruangan direncanakan seefisien mungkin tanpa pemborosan ruang yang tidak berfungsi,dalam hal ini peggunaan gang atau lorong dibatasi seminimal mungkin
·         Bahan bangunan terutama bahan untuk atap,dinding, dipilih dari bahan yang ringan,asal cukup tahan terhadap iklim dan dapt menyekat panas dengan baik
·         Dengan penggunaan bahan banngunan yang ringan,maka dapat konstruksi ringan/kecil dan hal ini berarti penghematan dana


Tata graha kelompok


MAKALAH TATA GRAHA
“ Konsep Organisasi Ruang Rumah Tempat Tinggal”





Di Susun Oleh:
Adelia
Adi Setya
Ana Nursafiani
Djoes Feriansyah
Elbert Bayusri
Rani Kartika Putri
Syinta Arlinda


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG PINANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN TINGKAT II
TAHUN AJARAN 2012-2013













BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
            Rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas, dll.
            Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang dibatasi oleh dinding dan atap, biasanya memiliki jalan masuk berupa pintu, bisa berjendela ataupun tidak. Lantainya bisa berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan lainnya. Rumah modern biasanya lengkap memiliki unsur-unsur ini, dan ruangan di dalamnya terbagi-bagi menjadi beberapa kamar yang berfungsi spesifik, seperti kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang makan, ruang keluarga, ruang tamu, garasi, gudang, teras, dan pekarangan.
            Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja bersekolah, atau melakukan aktivitas lain, tetapi paling sedikit rumah berfungsi sebagai tempat untuk tidur bagi keluarga ataupun perorangan. Selebihnya, rumah juga digunakan sebagai tempat beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah pekarangan.
            Rumah dapat berfungsi sebagai: tempat untuk menikmati kehidupan yang nyaman, tmpat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat.
1.2.Rumusan Masalah
            Adapun masalah yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini adalah :
1.      Apakah penegrtian dari rumah tinggal ?
2.      Apakah fungsi rumah tinggal ?
3.      Apasajakah factor yang mempengaruhi penataan ruang rumah tinggal ?
4.      Apasajakah jenis-jenis organisasi ruang ?
5.      Bagaimanakah persyaratan rumah sehat menurut WHO ?
6.      Bagaimanakah kriteria rumah sehat dan nyaman ?
7.      Bagaimanakah desain rumah sehat ?
8.      Bagaimanakah desain ruangan berdasarkan arah sinar matahari ?
9.      Bagaimanakah desain rumah daerah tropis ?


1.3.Tujuan
            Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari rumah tinggal
2.      Untuk mengetahui fungsi dari rumah tinggal