Sabtu, 05 Mei 2012

Studi Epidemiologi Kelompok III



STUDI EPIDEMIOLOGI

1.1 Pengertian Epidemiologi
Jika ditinjau dari asal kata, epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari tentang penduduk (yunani: epi = pada atau tentang, demos = penduduk, logos = ilmu). Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi (jumlah), distribusi (penyebaran) dan determinan masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1.2 Studi Epidemiologi
Penelitian yang berkaitan dengan distribusi dan frekuensi penyakit, dilakukan dengan rancangan/desain studi deskriptif. Sedangkan penelitian yang meneliti masalah determinan dari penyakit, dilakukan dengan rancangan/desain studi analitik.
Studi epidemiologi dibedakan menjadi dua kategori:
1)      Epidemiologi deskriptif
2)      Epidemiologi analitik
1.3 Desain Studi Epidemiologi

1.4 Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi deskriptif mendeskripsikan distribusi penyakit pada populasi, berdasarkan karakteristik dasar individu, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, kelas sosial, status perkawinan, tempat tinggal dan sebagainya, serta waktu. Tujuan epidemiologi deskriptif:
a)      Memberikan informasi tentang distribusi penyakit, besarnya beban penyakit, dan kecenderungan penyakit pada populasi, yang berguna dalam perencanaan dan alokasi sumber daya untuk intervensi kesehatan;
b)      Memberikan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit;
c)      Merumuskan hipotesis tentang paparan sebagai faktor risiko/ kausa penyakit (Murti, 1997). 
1.4.1        Case series
Merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus.
1.4.2        Case report (laporan kasus)
Merupakan studi kasus yang bertujuan mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case series adalah kumpulan dari case report dari individu-individu.
Keterbatasan Case Report dan Case Series:
a)      Tidak bisa untuk membuktikan adanya hubungan yang valid secara statistik antara faktor risiko dan timbulnya penyakit,
b)      Case report hanya merupakan pengalaman 1 orang perorang, adanya faktor resiko yang dicurigai mungkin hanya faktor kebetulan saja,
c)   Case series merupakan kumpulan dari case report dan kadang-kadang cukup besar datanya untuk dilakukan pengukuran terhadap keterpajanan dengan faktor resiko, tetapi tetap ada keterbatasannya yang tidak adanya kelompok pembanding.
1.4.3 Studi potong-lintang (cross-sectional study, studi prevalensi, survei)
Berguna untuk mendeskripsikan penyakit dan paparan pada populasi pada satu titik waktu tertentu. Studi cross sectional disebut juga studi survey prevalens, pada studi ini status keterpajanan dengan faktor resiko dengan status penyakit diukur secara simultan pada individu-individu dari populasi yang telah ditentukan. Pada cross sectional diperoleh informasi tentang; frekuensi penyakit, karakteristik penyakit, data yang dipotret pada waktu bersamaan.
1.5 Epidemiologi analitik.
Epidemiologi analitik menguji hipotesis dan menaksir (mengestimasi) besarnya hubungan/ pengaruh paparan terhadap penyakit. Studi analitik adalah studi epidemiologi yang menitikberatkan pada pencarian hubungan sebab-akibat, sebab (faktor-faktor resiko) dan akibat (kejadian penyakit). Tujuan epidemiologi analitik:
a)      Menentukan faktor risiko/ faktor pencegah/ kausa/ determinan penyakit,
b)      Menentukan faktor yang mempengaruhi prognosis kasus;
c)      Menentukan efektivitas intervensi untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada populasi.
1.5.1 Studi obervasional.
Dengan studi observasional peneliti tidak sengaja memberikan intervensi, melainkan hanya mengamati atau mengukur, mencatat, mengklasifikasi (memperbaiki), menghitung, dan menganalisis (membandingkan) perubahan pada variabel-variabel pada kondisi yang alami. Studi observasional mencakup studi kohor, studi kasus kontrol, dan studi potong-lintang.
1.5.2 Eksperimen.
Dengan studi eksperimental, peneliti meneliti efek intervensi dengan cara memberikan berbagai level intervensi kepada subjek penelitian dan membandingkan efek dari berbagai level intervensi itu.

 Disusun oleh kelompok III:
1. Iin Ade Adriyani 
2. Yunistia Pratiwi
3. Henny Diantri
4. Djoes Feriansyah
5. Desy Safitri
6. Jani Irawan
7. Septi Permata Sariu
8. Hepriani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar